Selasa, 25 Januari 2011

Teknik Industri

Teknik industri (dalam bahasa Iggris, industrial engineering) adalah suatu teknik yang mencakup bidang desain, perbaikan, dan pemasangan dari sistem integral yang terdiri dari manusia, bahan-bahan, informasi, peralatan dan energi. Hal ini digambarkan sebagai pengetahuan dan keterampilan yang spesifik pada matematika, fisika, dan ilmu-ilmu sosial bersama dengan prinsip dan metode dari analisis keteknikan dan desain untuk mengkhususkan, memprediksi, dan mengevaluasi hasil yang akan dicapai dari suatu sistem.Bidang garapan teknik industri adalah sistem integral yang terdiri dari manusia, material/bahan, informasi, peralatan, dan energi.[1] Dasar keilmuan teknik industri multidisiplin, karena teknik industri tidak hanya bertumpu pada ilmu matematika dan fisika, tetapi juga ilmu sosial dan manajemen.

Sejarah

Pada masa revolusi industri, James Hargreaves menemukan mesin pintal.

Teknik industri lahir sejak zaman Pra Yunani kuno Pada masa itu, manusia menggunakan batu dan tulang sebagai peralatan kerjanya. Alat - alat yang digunakan mengalami perbaikan secara berkala, sehingga meningkatkan produktivitas pada persoalan produksi. Hal ini terjadi sampai pada saat ini. Teknik industri sebenarnya berakar kuat pada masa revolusi industri. Revolusi industri telah mengubah secara dramatis proses manufaktur dan membantu lahirnya konsep – konsep ilmu pengetahuan di kemudian hari. Inovasi teknologi yang terjadi pada waktu itu ditujukan untuk membantu dalam mekanisasi beberapa operasional manual tradisional pada industri tekstil. Beberapa penemuan teknologi pada masa revolusi industri,yaitu penemuan mesin pintal yang ditemukan oleh James Hargreaves (1765), pengembangan water frame oleh Richard Arkweight (1769), dan mesin uap oleh James Watt.

Tokoh

Frederic W.Taylor dikenal sebagai Bapak Teknik Industri.

Pengembangan teknik industri tidak terlepas dari pengembangan kosep-konsep yang ditujukan untuk mencari proses kerja yang efektif dan efisien dari aspek manusia dan metode kerja. Konsep-konsep tersebut dikemukakan oleh beberapa ilmuwan yang telah berjasa dalam pengembangan bidang industri.

  1. Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nations, mengemukakan konsep perancangan produksi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga–tenaga kerja, yang menekankan pentingnya spesialisasi.
  2. Charles Babbage dalam bukunya On Economy of Machinery and Manufacturers, mengemukakan perlunya pembagian kerja untuk meningkatkan produktivitas dalam suatu industri.
  3. Henry Towne dalam bukunya The Engineers as Economist, mengemukakan pentingnya peran para insinyur dalam memperhatikan unsur profitabilitas dari keputusan yang diambil dalam melakukan proses produksi.
  4. Frederic W.Taylor dikenal sebagai Bapak Teknik Industri, karena beliau merupakan ilmuwan yang mencetuskan tentang konsep teknik industri. Beliau mengemukakan hal-hal yang menyangkut perancangan, pengukuran, perencanaan, penjadwalan maupun pengendalian kerja dalam proses kerja keilmuan teknik industri.
  5. Frank B. Gilbreth, mengemukakan mengenai pentingnya pengaturan dalam merancang, tata cara, dan prosedur kerja secara sederhana suatu industri, sehingga memperoleh cara kerja yang efisien dan efektif.
  6. Henry Gantt, memfokuskan teknik industri pada konsep studi pekerjaan dengan pendekatan penyederhanaan kerja.

Teknik industri terintegrasi dalam 4 sistem yaitu manusia, material, peralatan dan energi. hal ini menunjukkan semua sistem yang harus memproduksi atau meningkatkan nilai tambah, baik berupa barang maupun jasa. Oleh karena itu, seorang teknik industri mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengolah 4 sistem tersebut. Peran-peran seorang teknik industri adalah:

  • Merancang

Merancang menunjukkan kemampuan kreatif mengkombinasikan pengetahuan yang telah dimiliki ke dalam sebuah rancangan sistem. Sistem ini dapat berupa pula merancangan sistem solusi, yaitu rancangan solusi yang multidisiplin, multiapproach dan multidimensi. Itulah sebabnya banyak lulusan teknik industri yang bekerja pada bidang konsultasi.

  • Meningkatkan

Meningkatkan dapat diartikan sebagai manajemen. Pakar manajemen mengatakan bahwa terdapat perbedaan antara administrasi dan manajemen. Administrasi berorientasi untuk mengerjakan hal yang sama terus menerus secara tepat dan teratur, sedangkan manajemen bermakna ada peningkatan yang harus dilakukan. Berdasarkan definisi ini tentunya manajemen menunjukkan kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah, karena inti dari peningkatan adalah kemampuan memecahkan masalah. Sistem ini mencakup kemampuan analisa, kemampuan manajemen proyek, berpikir secara sistematis, sehingga berguna dalam memecahkan masalah.

  • Menginstalasi

Menginstalasi menunjukkan kemampuan untuk melakukan pendefinisian langkah-langkah yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi terhadap rancangan sistem. Menginstalasi memaksa seorang teknik industri untuk berpikir jauh kedepan dalam merancang dan meningkatkan sistem. Dalam 7 kebiasaan manusia efektif, konsep ini dikenal sebagai mulailah dari hasil akhir yang diinginkan (Begin With the End in Mind). Konsep ini merupakan perancangan yang sudah memasukkan unsur kemudahan pemeliharaan, pembuatan, bahkan pengontrolan kualitas sehingga produk dapat lebih cepat diterima oleh pasar dalam kualitas optimal.

Bidang keahlian

Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu Sistem Manufaktur, Manajemen Industri, dan Sistem Industri dan Tekno Ekonomi.[6]

  1. Sistem Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam sistem manufaktur sini antara lain adalah sistem produksi, perencanaan dan pengendalian produksi, pemodelan sistem, perancangan tata letak pabrik, dan ergonomi.
  2. Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya manusia dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam manajemen industri antara lain adalah manajemen keuangan, manajemen kualitas, manajemen inovasi, manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran, manajemen keputusan dan ekonomi teknik.
  3. Sistem industri dan teknok ekonomi adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan daya saing sistem integral yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah. Bidang keilmuan yang dipelajari di dalam sistem industri dan tekno ekonomi antara lain adalah statistika industri, sistem loogistik, logika pemrograman, operational research, dan sistem basis data.

Ilmu dasar

Teknik Industri mempunyai dasar keilmuan.Dasar ilmu tersebut adalah:[7].

  1. Method engineering adalah studi yang mempelajari secara sistematis seluruh operasi langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan perbaikan - perbaikan sistem kerja, agar pekerjaan mudah dilakukan dan dalam waktu yang singkat.
  2. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan antara orang dengan lingkungan kerjanya, terutama dengan hasil rancangan kerja.
  3. Perencanaan dan perancangan fasilitas meliputi penentuan lokasi fasilitas, susunan tata letak fasilitas, dan seberapa besar fasilitas yang akan ditempatkan.
  4. Simulasi diperlukan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sangat sulit dilakukan dengan cara analitis. Dalam hal ini penggunaan komputer sangat diperlukan, sehingga perhitungan dapat berjalan dengan cepat dan menghasilkan penyelesaian yang cukup akurat.
  5. Material handling merupakan perpindahan material atau bahan dari satu lokasi ke lokasi yang lain atau di antara stasiun kerja.
  6. Riset Operasional menjadi dasar dalam penetuan pola-pola dasar penerbangan yang efisien, pola distribusi barang, dan pola jaringan operasi elektronik.
  7. Sistem Produksi merupakan suatu aktivitas untuk mengolah penggunaan sumber daya yang ada dalam proses penciptaan barang atau jasa dengan tujuan dapat memperbaiki tingkat efektivitas dan efisiensi dari proses produksi.
  8. Pengawasan Persediaan bertujuan mengakomodasikan tingkat aliran persediaan yang tidak selalu sama.
  9. Pengendalian Kualitas digunakan untuk menganalisis kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.
  10. Manajemen berfungsi untuk perencanaan, pengorganisasian, dan fungsi pengawasan.

Kamis, 20 Januari 2011

Penderitaan yang pernah dialami

Pada dasarnya manusia tidak pernah terlepas dari penderitaan atau kesulitan dalam hidup. Hal ini terjadi karena kehidupan pada manusia itu memang berbeda – beda. Oleh karena itu masalah mereka juga berbeda pula. Seperti contoh perjuangan seorang anak kecil yang tinggal di sekitar pinggiral rel. Dia bernama Andi. Ia memiliki seorang ibu dan dua orang adik laki – laki dan perempuan. Ibunya bekerja sebagai buruh cuci, tetapi ia sudah tua dan sering sakit. Ia sehari – hari bekerja menafkahi hidupnya sendiri dengan bekerja sebagai pemulung botol minuman bekas. Setiap hari ia bekerja dengan semangat dan tersenyum. Berjalan dari komplek perumahan, toko – toko, dan tempat sampah yang ada disekitar jalan hanya untuk memungut botol botol bekas. Ia bekerja dari subuh hingga siang hari. Walaupun begitu ia masih beruntung karena masih dapat semangat bersekolah pada siang harinya. ia lalu melanjutkan pekerjaanya pada sore hari. Ia masih duduk dikelas 7 SMP. Ia rela bekerja dengan begitu giat dan keras demi untuk menghidupi diri sendiri bersama keluarganya. Ia bertekad ingin sekali mengubah hidup keluarganya menjadi lebih baik. Ia bercita – cita menjadi seorang polisi. Begitu besarnya tekad yang ada dalam diri seorang anak ini yang dapat kita jadikan pemacu dalam kehidupan kita. Bahwa kita hidup sebagai manusia harus selalu bersykur terlepas dari segala penderitaan yang kita hadapi. Selalu berdoa dan bercermin diri Insya Allah, akan menjadikan kita sebagai makhluk yang lebih baik.


Pendapat mengenai keadilan

Penegakan keadilan yang belakangan ini terjadi begitu mahal harganya. Mengapa hal ini terjadi? Ini dikarenakan banyaknya para aparat penegak hukum, pemerintah, serta masyarakat yang berkusasa begitu mudahnya memperjualbelikan hukum ataupun keadilan itu sendiri. Pada beberapa kasus misalkan, hukum itu dikenakan hanya pada segilintir orang. Seperti pada kasus seorang petugas kantor pajak, sudah jelas dan terbukti bahwa dia adalah seorang yang bersalah karena telah menggelapkan pajak dan memutihkan penyelewengan penyelenggaraan pajak pada perusahaan tertentu. Akibatnya ia mendapatkan begitu banyak dana dari hasil penggelapn dan itu, bahkan dia dapat hidup bergelimang harta dan memiliki kekayaan diatas posisi dia yang hanya sebagai petugas pajak gol III. Dia bisa leluasa berjalan jalan keluar negeri lalu kembali ke Rutan dengan leluasa. Padahal yang kita ketahui pengamanan di sekitar rumah tahanan begitu berlapis dan sangat kecil kemungkinan seorang penghuni rutan untuk dapat keluar masuk dengan bebas. Lain halnya dengan kasus yang terjadi di daerah. Ada seorang nenek yang hanya mengambil buah cokelat yang sudah jatuh dari pohonya malahan harus duduk di kursi persidanagan. Hanya karena tidak memiliki uang untuk membeli nasi dan terpaksa demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Pada kasus ini saya baru mengetahui dan menyadari bahwa keadilan hanya ada pada seorang yang memiliki kekuasaan.

Membuat resensi film

PARIS JE T’AIME( PARIS I LOVE YOU)

Film ini menceritakan tentang kasih sayang lintas agama, budaya serta strata sosial. Film ini merupakan adapatasi dari kehidupan nyata masyarakat kota Paris yang majemuk. Dalam film ini bercerita tentang keindahan cinta yang begitu universal dan mendalam. Kehidupan yang penuh dengan perbedaan yang dapat menyatukan manusia walaupun mempunyai latar belakang kehidupan yang berbeda. Seperti dalam salah satu scene atau adegan dalam film adanya rasa saling membantu dan menghormati sesama manusia. Digambarkan pada saat seorang gadis muslimah perancis keturunan arab yang mengenakan kerudung terhempas hijabnya oleh angin. saat itu sang gadis baru keluar dari kampus. Dan pada saat itu pula ada sekumpulan pemuda perancis yang sedang bercengkrama melihat kearah gadis itu lalu tertawa melihatnya. Karena gadis itu mengenakan kerudung dan para pemuda itu menganggap hal itu suatu keanehan. Gadis itu sangat malu dan langsung ingin menangkap kerudungnya tetapi kerudung itu terbawa oleh angin lalu terjatuh. Tiba – tiba dari salah satu pemuda itu ada yang membantu untuk mengambil kerudung wanita itu. Lalu sang pemuda itu mendekati sang gadis, sang gadis pun menerimanya dan langsung segera memakai kerudungnya walaupun dengan ekspresi malu dan ketakutan. Lalu sang gadis pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemuda itu dengan tersenyum dan lalu berjalan bersama bersama gadis. Mereka berkenalan gadis itu bernama Aisyah dan pemuda itu bernama Noel kemudian mereka berpisah, karena sang gadis ternyata ingin menuju ke rumahnya. Keesokan harinya sang gadis kembali bertemu dengan sang pemuda itu. Sang pemuda itu menunggu sang gadis di seberang masjid raya perancis yang berada di jalan place du puits- de- l’ermite kota paris. Sang gadis keluar bersama ayahnya lalu sang ayah pun dikenalkandengan pemuda itu. Mereka pun bertiga bercengkrama bersama dengan jalan bersama dan bercerita tentang kesehariannya. Kesimpulan film ini mungkin biasa dalam kehidupan sehari – hari . Namun dalam film ini menggambarkan tentang kepedulian, rasa ingin membantu dan saling toleransi antar sesama umat manusia sangat begitu indah dan bermakna. Apalagi dengan latar belakang budaya, agama, seta adat istiadat yang berbeda yang ditampilkan pada tokoh aisyah dan noel. Dalam film ini pula digambarkan setting derah sentral kota paris yang begitu indah. Adanya tempat tempat yang menjadi landmark ataupun icon kota paris yang begitu indah ditampilakan. Dengan penataan gambar dan pemilihan lokasi pembuatan film ini. Menambah nilai plus dalam film ini.

Senin, 17 Januari 2011

Surfaktan Bahan Pembersih Ramah Lingkungan

Kapanlagi.com - Produksi kelapa sawit Indonesia tercatat sebagai nomor dua dunia setelah Malaysia dengan luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia sebesar 5 juta hektar dengan produksi 11,08 juta ton per tahun.

"Sebanyak 60% produk kelapa sawit diekspor dalam bentuk primer. Sisanya, 40% berupa produk setengah jadi," kata Heri Slamet Widodo mewakili Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia Departemen Perindustrian RI, demikian dilaporkan dari Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Darmaga, Minggu.

Sementara itu, Dr Ir Erliza Hambali dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Surfaktan (Surfactan Reseach and Development Center/SRDC) IPB mengungkapkan, selama ini IPB bekerjasama dengan sejumlah pihak melakukan riset pengembangan surfaktan lebih jauh.

Beberapa pihak mitra kerjasama itu diantaranya Kondur Petroleum SA, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas), Institut Teknologi Bandung (ITB), Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi, Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) dan Masyarakat Perkelapa Sawitan Indonesia (Maksi).

Menurut Heri Slamet Widodo, ketika berbicara pada Seminar Nasional "Pemanfaatan Surfaktan Berbasis Minyak Sawit untuk Industri" di Balairung Abdul Muis Nasution Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB, produk minyak sawit sebenarnya masih bisa ditingkatkan nilai tambahnya sekitar 70-80%.

"Misalnya dengan diubah menjadi surfaktan," katanya pada acara yang merupakan salah satu rangkaian Dies Natalis IPB ke-42, yang diselenggarakan oleh SRDC IPB bekerjasama dengan Departemen Industri RI, Asian Agri dan Fateta IPB.

Surfaktan adalah senyawa yang molekul-molekulnya mempunyai dua ujung yang berbeda interaksinya dengan air, yakni ujung satu - biasa disebut kepala -yang suka air dan ujung satunya - yang disebut ekor- yang tidak suka air.

Umumnya, surfaktan digunakan sebagai bahan pembersih. "Hal ini karena surfaktan jauh lebih ramah lingkungan. Peluang aplikasi sangat luas, tak terbatas dalam industri pembersih tapi juga pada industri cat, pangan, polimer, tekstil dan lain-lain," katanya.

Ia mengungkapkan, permintaan surfaktan di dunia internasional cukup besar. Pada tahun 2004, permintaan surfaktan sebesar 11,82 juta ton per tahun dan pertumbuhan permintaan surfaktan rata-rata 3% per tahun.

Menurut dia, sasaran jangka menengah dan panjang Departemen Industri RI terkait pengembangan industri berbasis kelapa minyak sawit, sedangkan jangka menengah yakni meningkatkan diversifikasi industri turunan minyak sawit untuk non-pangan dan pangan, meningkatkan pasokan bahan baku Crude Palm Oil industri dalam negeri serta meluasnya pasar ekspor industri turunan minyak sawit.

Khusus untuk non-pangan, katanya, diarahkan terutama pada produk surfaktan, biodesel, pelumas, gemuk, dan bahan adiktif buat bahan bakar, sedangkan pangan diarahkan pada produksi minyak goreng sawit merah (kaya beta karoten), margarine, CBS, tokoferol dan lainnya.

Sasaran lebih jauhnya, kata dia, adalah menjadi produsen turunan kelapa sawit terbesar di dunia, menguasai teknologi dan bisnis produk-produk turunan minyak sawit.

Menurut Dr Ir Erliza Hambali dari SRDC IPB, beberapa riset yang telah dilakukan antara lain melalui kerjasama yang ada antara lain Kajian Proses Produksi Surfaktan DEA, MES, Alcohol Sulfat dan Sukrosa Ester, Aplikasi Surfaktan MES pada Produk Pembersih (sabun cair, deterjen cair dan deterjen bubuk), Aplikasi Surfaktan DEA pada sabun transparan, Aplikasi Surfaktan pada lotion, sunscreen, roll-on, shower gel, dan cleansing milk. (*/erl)

Sumber: http://www.kapanlagi.com/h/0000076314.html

Panduan Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Industri Baterai Kering

Bandung - Dalam rangka pelaksanaan Program Kerja Tim Pengkajian Masalah Lingkungan dan Pencemaran Akibat Kegiatan Industri manufaktur, Balai Besar Bahan dan Barang teknik (B4T) telah melakukan pertemuan dengan pihak terkait guna membahas "Panduan Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan pada Industri Baterai Kering" pada hari Jumat tanggal 27 April 2007.

Panduan ini merupakan referensi dan arahan bagi industri baterai kering dalam aplikasi teknologi ramah lingkungan, guna meminimalkan dampak lingkungan dari kegiatannya, melalui pemilihan dan modifikasi proses dan peralatan disertai dengan pengingkatan effisiensi penggunaan bahan dan energi.

Baterai kering merupakan salah satu jenis produk yag dalam proses produksinya menghasilkan limbah, baik itu limbah yang berkategori Bahan berbahaya dan beracun (B3) ataupun limbah Non B3. Dalam menjalankan proses produksi, industri tersebut wajib menerapkan produksi bersih untuk meminimalisasi dan mengendalikan limbah yang terbentuk. Dapat dilakukan dengan dua cara.

Mengurangi jumlah bahan berbahaya dan beracun, dilakukan dengan pengendalian bahan baku, proses produksi,dll.

Mengendalikan proses produksi seefisien mungkin, baik dalam pemakaian energi ataupun bahan baku,yang berdampak pada biaya operasional dan kualitas produk.(g4l1h/IT)

Sumber: http://www.b4t.go.id/id/?option=com_content&task=view&id=129&Itemid=2

Panduan Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Industri Baterai Kering

Bandung - Dalam rangka pelaksanaan Program Kerja Tim Pengkajian Masalah Lingkungan dan Pencemaran Akibat Kegiatan Industri manufaktur, Balai Besar Bahan dan Barang teknik (B4T) telah melakukan pertemuan dengan pihak terkait guna membahas "Panduan Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan pada Industri Baterai Kering" pada hari Jumat tanggal 27 April 2007.

Panduan ini merupakan referensi dan arahan bagi industri baterai kering dalam aplikasi teknologi ramah lingkungan, guna meminimalkan dampak lingkungan dari kegiatannya, melalui pemilihan dan modifikasi proses dan peralatan disertai dengan pengingkatan effisiensi penggunaan bahan dan energi.

Baterai kering merupakan salah satu jenis produk yag dalam proses produksinya menghasilkan limbah, baik itu limbah yang berkategori Bahan berbahaya dan beracun (B3) ataupun limbah Non B3. Dalam menjalankan proses produksi, industri tersebut wajib menerapkan produksi bersih untuk meminimalisasi dan mengendalikan limbah yang terbentuk. Dapat dilakukan dengan dua cara.

Mengurangi jumlah bahan berbahaya dan beracun, dilakukan dengan pengendalian bahan baku, proses produksi,dll.

Mengendalikan proses produksi seefisien mungkin, baik dalam pemakaian energi ataupun bahan baku,yang berdampak pada biaya operasional dan kualitas produk.(g4l1h/IT)

Sumber: http://www.b4t.go.id/id/?option=com_content&task=view&id=129&Itemid=2

Sejarah Teknik Industri

Awal mula Teknik Industri dapat ditelusuri dari beberapa sumber berbeda. Frederick Winslow Taylor sering ditetapkan sebagai Bapak Teknik Industri meskipun seluruh gagasannya tidak asli. Beberapa risalah terdahulu mungkin telah mempengaruhi perkembangan Teknik Industri seperti risalah The Wealth of Nations karya Adam Smith, dipublikasikan tahun 1776; Essay on Population karya Thomas Malthus dipublikasikan tahun 1798; Principles of Political Economy and Taxation karya David Ricardo, dipublikasikan tahun 1817; dan Principles of Political Economy karya John Stuart Mill, dipublikasikan tahun 1848. Seluruh hasil karya ini mengilhami penjelasan paham Liberal Klasik mengenai kesuksesan dan keterbatas dari Revolusi Industri. Adam Smith adalah ekonom yang terkenal pada zamannya. "Economic Science" adalah frasa untuk menggambarkan bidang ini di Inggris sebelum industrialisasi America muncul .

Kontribusi penting lainnya dan mengilhami Taylor adalah Charles W. Babbage. Babbage adalah profesor ahli matematika di Cambridge University. Salah satu kontribusi pentingnya adalah buku yang berjudul On the Economy of Machinery and Manufacturers tahun 1832 yang mendiskusikan banyak topik menyangkut manufaktur. Babbage mendiskusikan gagasan tentang Kurva Belajar (Learning Curve), pembagian tugas dan bagaimana proses pembelajaran dipengaruhi, dan efek belajar terhadap peningkatan pemborosan. Dia juga sangat tertarik pada metode pengaturan pemborosan. Charles Babbage adalah orang pertama yang menganjurkan membangun komputer mekanis. Dia menyebutnya "analytical calculating machine" , untuk tujuan memecahkan masalah matematika yang kompleks.

Di Amerika Serikat selama akhir abad 19 telah terjadi perkembangan yang mempengaruhi pembentukan Teknik Industri. Henry R. Towne menekankan aspek ekonomi terhadap pekerjaan insinyur yakni bagaimana seorang insinyur akan meningkatkan laba perusahaan? Towne kemudian menjadi anggota American Society of Mechanical Engineers (ASME) sebagaimana yang dilakukan beberapa pendahulunya di bidang Teknik Industri. Towne menekankan perlunya mengembangkan suatu bidang yang terfokus pada sistem manufactur. Dalam Industrial Engineering Handbook dikatakan bahwa "ASME adalah tempat berkembang biaknya Teknik Industri". Towne bersama Fredrick A. Halsey bekerja mengembangkan dan memaparkan suatu Rencana Kerja untuk mengurangi pemborosan kepada ASME. Tujuan Recana ini adalah meningkatkan produktivitas pekerja tanpa berpengaruh negatif terhadap ongkos produksi. Rencana ini juga menganjurkan bahwa sebagian keuntungan dapat dibagikan kepada pekerja dalam bentuk insentif.

Henry L. Gantt (juga anggota ASME) menekankan pentingnya seleksi karyawan dan pelatihannya. Dia, seperti juga Towne dan Halsey, memaparkan paper dengan topik-topik seperti biaya, seleksi karyawan, pelatihan, skema insentif, dan penjadwalan kerja. Dia adalah pencipta Diagram Gantt (Gantt chart), yang saat ini merupakan diagram yang sangat populer digunakan dalam penjadwalan kerja. Sampai sekarang Gantt chart digunakan dalam bidang statitik untuk membuat prediksi yang akurat. Jenis diagram lainnya telah dikembangkan untuk tujuan penjadwalan seperti Program Evaluation and Review Technique (PERT) dan Critical Path Mapping (CPM).

Sejarah Teknik Industri tidak lengkap tanpa menyebut Frederick Winslow Taylor. Taylor mungkin adalah pelopor Teknik Industri yang paling terkenal. Dia mempresentasikan gagasan mengenai pengorganisasian pekerjaan dengan menggunakan manajemen kepada seluruh anggota ASME. Dia menciptakan istilah "Scientific Management" untuk menggambarkan metode yang dia bangun melalui studi empiris. Kegiatannya, seperti yang lainnya, meliputi topik-topik seperti pengorganisasian pekerjaan dengan manajemen, seleksi pekerja, pelatihan, dan kompensasi tambahan bagi seluruh individu yang memenuhi standar yang dibuat perusahaan. Scientific Management memiliki efek yang besar terhadap Revolusi Industri, baik di Amerika maupun di luar negara Amerika.

Keluarga Gilbreth diakui akan pengembangan terhadap Studi Waktu dan Gerak (Time and Motion Studies). Frank Bunker Gilbreth dan istrinya Dr. Lillian M. Gilbreth melakukan penelitian mengenai Pemahaman Kelelahan (Fatigue), Skill Development, Studi Gerak (Motion Studies), dan Studi Waktu (Time Studies). Lillian Gilbreth memeliki gelasr Ph.D. dalam bidang Psikologi yang membantunya dalam memahami masalah-masalah manusia. Keluarga Gilbreth meyakini bahwa terdapat satu cara terbaik ("one best way") untuk melakukan pekerjaan. Salah satu pemikiran mereka yang siginifikan adalah pengklasifikasian gerakan dasar manusia ke dalam 17 macam, dimana ada gerakan yang efektif dan ada yang tidak efektif. Mereka menamakannya Tabel Klasifikasi Therbligs (ejaan terbalik dari kata Gilbreth). Gilbreth menyimpulkan bahwa waktu untuk menyelesaikan gerakan yang efektif (effective therblig) lebih singkat tetapi sulit untuk dikurangi, demikian sebaliknya dengan non-effective therbligs. Gilbreth mengklaim bahwa setiap bentuk pekerjaan dapat dipisah-pisah ke dalam bentuk pekerjaan yang lebih sederhana.

Saat Amerika Serikat menghadapi Perang Dunia II, secara diam-diam pemerintah mendaftarkan para ilmuwan untuk meneliti perencanaan, metode produksi, dan logistik dalam perang. Para ilmuwan ini mengembangkan sejumlah teknik untuk pemodelan dan memprediksi solusi optimal. Lebih lanjut saat informasi ini terbongkar. lahirlah Operation Research. Banyak hasil penelitian yang masih sangat teoritis dan pemahaman bagaimana menggunakannya dalam dunia nyata tidak ada. Hal inilah yang menyebabkan jurang antara kelompok Operation Research (OR) dan profesi insinyur terlalu lebar. hanya sedikit perusahaan yang dengan sigap membentuk departemen Operation Research dan mengkapitalisasikannya.

Pada 1948 sebuah komunitas baru, American Institute for Industrial Engineers (AIIE), dibuka untuk pertama kalinya. Pada masa ini Teknik Industri benar-benar tidak mendapat tempat yang khusus dalam struktur perusahaan. Selama tahun 1960 dan sesudahnya, beberapa perguruan tinggi mulai mengadopsi teknik-teknik operation research dan menambahkannya pada kurikulum Teknik Industri. Sekarang untuk pertama kalinya metode-metode Teknik Industri disandarkan pada fondasi analisa, termasuk metode empiris terdahulu lainnya. Pengembangan baru terhadap optimisasi dalam matematika sebagaimana metode baru dalam analisa statistik membantu dalam mengisi lubang kosong bidang Teknik Industri dengan pendekatan teoritis.

Kemudian, permasalahan Teknik Industri menjadi begitu besar dan kompleks pada dan saat komputer digital berkembang. Dengan komputer digital dan kemampuannya menyimpan data dalam jumlah besar, insinyur Teknik Industri memiliki alat baru untuk mengkalkulasi permasalahan besar secara cepat. Sebelumnya komputasi pada suatu sistem memakan mingguan bahkan bulanan, tetapi dengan komputer dan perkembangan sub-program "sub-routines", perhitungan dapat dilakukan dalam hitungan menit dan dengan mudah dapat diulangi terhadap kriteria problem yang baru. Dengan kemampuannya menyimpan data, hasil perhitungan pada sistem sebelumnya dapat disimpan dan dibandingkan dengan informasi baru. Data-data ini membuat Teknik Industri menjadi cara yang kuat dalam mempelajari sistem produksi dan reaskinya bila terjadi perubahan.